Mengenal “Street Photography and Art of Seeing"
“Street Photography”
sumber gambar : creativelive.com |
Istilah street photography muncul pada tahun 1920-1930, dan hingga kini istilah tersebut masih digunakan oleh pecinta fotografi. Disiplin fotografi yang menangkap momen-momen spontan dalam kehidupan sehari-hari diruang publik. Penjabarannya: spontan, candid, and public. Tips & triknya:
1.
Equipment;
2.
Spot;
3.
Foreground,
milderground, background;
4.
Layering;
5.
Pocket
of light;
6.
Patience;
7.
Fill
the frame.
Street
Photography tidak harus ada
orangnya. Bisa berupa bangunan dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan hasil
yang baik harus sabar. Cahaya juga sangat penting dalam memfoto, harus tepat
dalam menentukan cahaya atau bisa pakai pocket
of light. Street Photography
untuk bercerita seperti: observasi, riset, planning, editing, dan publikasi. Foto bagus itu bukan sekedar foto indah, tetapi harus tahu sebuah art of seeing. Untuk menjadi seorang street photographer harus mengenal yang namanya art of seeing.
sumber gambar : deviantart.com |
Secara sederhana Art of seeing itu adalah apa yang kita
rasakan, bukan kita lihat. Bagi pencita fotografi, hasil jepretan foto yang
bagus itu memiliki “nyawa” atau nilai estetika. Dan foto yang memiliki “nyawa”
atau nilai terdapat emosi dan ekspresi kita didalamnya. Ekspresi orang yang
kita foto mempengaruhi mood yanng kita punya, agar foto bisa memiliki emosi
maka harus berbaur dan berinteraksi dengan orang-orang disekitar. Manfaatkan
objek cahaya dalam foto kita, rasakan suasana dalam background foto tersebut,
entah itu dinginnya hujan, panasnya cahaya matahari pada saat siang dan sebagainya.
Memotret
harus memiliki konsentrasi, suara hingar bingar musik bisa mengganggu. Silhoutte, adalah cara paling mudah
dalam fotografi. Saat kita memotret harus tau dari mana intensitas cahaya
datang. Dalam jurnalistik kalau tidak ada seni dalam foto, maka foto itu hanya
membosankan bahkan mengerikan. Sebelum memfoto, kita harus tau kondisi
orang-orangnya, apakah mereka mau difoto atau tidak. Jangan terlalu ambil
risiko yang dapat menyebabkan konflik.
Inti
dari art of seeing adalah kita harus
melihat. Objek benda bisa menentukan apakah foto itu mengerikan atau tidaknya.
Selain itu, seni dalam fotografi bukan ditentukan oleh kamera. Tetapi dari cara
kita berpikir. Terutama dalam foto jurnalistik, kita mau bercerita tentang apa
dalam foto itu. Karena semua foto itu adalah medium untuk kita bercerita. Satu
hal lagi, benang merah dalam sebuah fotografi adalah cahaya.
Komentar
Posting Komentar