Apa sih Sinematografi itu ?


“Learning Cinematography”

 
sumber gambar : asifahsankhan.wordpress.com
 
Cinematography berasal dari bahasa Yunani “kinema” yang artinya gerakan dan graphein “merekam”. Definisinya adalah pengaturan pencahayaan dan kamera. Mencakup interpretasi visual pada skenario, pemilihan jenis kamera, bahan baku yang akan dipakai, pemilihan lensa, pemilihan jenis filter yang dipakai pada lensa depan, pemilihan lampu, dan jenis lampu yang sesuai. Seorang cinematographer juga memutuskan “gerakan” kamera untuk membuat konsep visual. Pelaratan cinema:
1.      Motion Picture Camera: Arriflex 435 Xtreame
2.      Video Camera: HDV video camcorder
3.      Digital Camera: Digital camcorder

Kamera broadcast bisa ganti lensa. Anatomi lensa :
sumber gambar : tokocamzone.com

1.     
Lensa Wide: lensa dengan sudut pengambilan 11 mm dan 16 mm.
      2.      Lensa Normal: lensa yang dianggap mewakili mata 24 mm.
      3.      Lensa Tele: lensa dengan sudut sempit 200mm, 350 mm, dan 700mm.
Lensa dengan variabel tocal length atau pada umumnya disebut zoom lens. Depth of field adalah ruang ketajaman masing-masing setiap lensa (DOF). Dimana subjek atau objek terlihat jelas dan tidak lebur. Cara meraih DOF yaitu bukan diafragma 5,6 akan mendapat fokusnya (standar TV), untuk diafragma tinggi, diatas 5,6 akan fokus. Kendala kalau mau main blur, itu cahayanya akan kurang. Camera body: pada bagian ini gambar akan direkam. Magazine / tempat film: tempat kita memasang film baik sebelum maupun sesudah diekspos. Bagian dimana kita memasang kartu seperti SD / CF atau kaset video pada tape dikamera video atau digital. Kalau beli jangan yang murah. Profesional camera:
·         Exposure: aperture, shutter speed, ND filter Gain
·         Filter colour
·         White balance
·         Zoom
·         Focus
·         Audio levels
Penjelasan :
   Shutter speed: biasanya standar dikamera televisi 1/50 kecuali ingin menggunakan efek shutter atau mensinkronkan dengan objek. Baru shutter speed diposisikan ON untuk bisa dipakai sesuai kita.
   ND Filter: berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar yang terlalu kuat,
   Gain: berfungsi apabila penampilan gambar dalam kurang cahaya, dengan Gain kita bisa mengangkat exposure secara digital, konsekuensinya gambar menjadi agak coral (pecah).
   White Balance: mengatur intensitas cahaya.
   Angle atau sudut kamera: penempatan angle yang baik tentu saja bisa memperkuat drama sebuah film, karena angle kamera ini adalah mata penonton melihat informasi visual dan juga bisa berarti.
   Paint Of Views: mata aktor yang dilihat penonton.  

        
           


         sumber lainnya : Wikipedia






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal “Street Photography and Art of Seeing"

Industri kreatif C59 Bandung

Sastra Bagi Remaja